Gubrak Lesung, Seni Banyumasan yang Kian Surut
Kamis, 2 April 2009 | 02:01 WIB Oleh M Burhanudin Hari beranjak sore di Desa Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas. Dari kejauhan terdengar sayup-sayup musik tetabuhan bernada ritmik mengalun rancak dari arah Sanggar Plana yang terletak tak jauh dari pinggir Sungai Serayu. Setelah Kompas mendekat, rupanya di depan sanggar sederhana beratap ilalang itu lima nenek sedang memainkan seni gubrak lesung. Lima nenek itu adalah Aswi (75), Wasilah (71), Sati (70), Marpik (61), dan Srigiyatin (56). Mereka bertetangga. Memainkan musik gubrak lesung merupakan hal biasa bagi perempuan-perempuan lanjut usia di Desa Plana. Bukan untuk pertunjukan, tapi sekadar menghibur diri dan lingkungan sambil melewatkan senja. Aswi dan kawan-kawan mengaku terbiasa memainkan gubrak lesung sejak muda. Untuk nada yang dimainkan, mereka mewarisinya dari orangtua mereka. "Ini seni peninggalan nenek moyang. Walau tidak ada yang ditumbuk, kami bisa tetap main-main seperti ini untuk hiburan kalau kumpul s