Posts

Showing posts from February, 2009

KONDISI EKSISTING KAWASAN KOTA LAMA BANYUMAS

Kawasan kota lama Banyumas merupakan sebuah kawasan yang pernah menjadi lokasi bekas pusat pemerintahan Kadipaten Banyumas sebelum pindah ke Purwokerto. Kota ini dibangun dengan konsep sangga buana, yaitu berada di sebuah wilayah yang dikelilingi dataran tinggi (menyerupai mangkuk) dengan pusat kota tepat di tengah-tengah cekungan terdalam, di tepi sungai Serayu. Konsep ini memiliki makna filosofis bahwa pemerintah Kadipaten Banyumas diharapkan mampu menjadi jugang pawuhan, yakni mampu menjadi tempat muara berbagai persoalan hidup masyarakatnya. Selain itu, secara geografis wilayah yang berada di cekungan seperti ini memiliki tanah subur yang memungkinkan Banyumas menjadi wilayah yang gemah ripah loh jinawi karta tata tur raharja. Kota lama Banyumas terdapat di sebuah kawasan yang berjarak kurang lebih 11 km dari arah kota Purwokerto yang saat sekarang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas. Kota lama Banyumas berada di wilayah strategis yang menghubungkan jalur lintas Jakarta-Y

KOTA LAMA BANYUMAS: Perpaduan Berbagai Elemen Kebudayaan

Kota Lama Banyumas menyimpan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh kota lain. Di wilayah ini berkembang tiga kultur yang berbeda, yakni kultur priyayi, kultur wong cilik, dan kultur Indisch. Kultur priyayi berkembang di pusat pemerintahan Kadipaten Banyumas masa lalu (sebelum pindah ke Purwokerto) yang menyisakan peninggalan artefak sejarah berupa kompleks Pendopo Duplikat Si Panji Banyumas beserta bangunan-bangunan kuno yang terdapat di sekitarnya. Kultur wong cilik sebagai arus utama dalam kehidupan masyarakat Banyumas dapat dijumpai di dalam komunitas masyarakat yang terdapat di luar tembok Kadipaten dan masih lestari hingga sekarang. Sedangkan kultur Indisch merupakan kultur yang berkembang pada masa penjajahan Belanda yang menyisakan artefak bangunan kuno yang bercorak Indisch yang dalam persebarannya hidup berdampingan dengan kehidupan kaum priyayi, wong cilik dan masyarakat Cina Keturunan (Tiong Hoa). Jika dilihat dari aktivitas sosial, keberadaan ketiga kultur ini dapat