IDE GARAP BEKSAN PAGER BUMI

A. Ide Garap
Garap sajian karya tari BEKSAN PAGER BUMI adalah TARI SESAJI yang diharapkan dapat menjadi simbol permohonan kepada Tuhan YME bagi keadilan, kemakmuran, ketenteraman dan kedamaian Kabupaten Banyumas pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Penari empat orang berada di keblat papat (wetan, kulon, kidul dan lor) yang berarti keyakinan terhadap kekuasaan Tuhan yang meliputi keempat keblat tersebut.

Sebagai bentuk tarian yang diciptakan untuk kawasan budaya Banyumas, karya tari ini mengambil elemen-elemen gerak khas tari gagrag Banyumas. Namun demikian, sebagai penggambaran bentuk karya tari milik dalem kadipaten, BEKSAN PAGER BUMI disajikan dalam bentuk karya tari yang memiliki halus dan tenang sesuai dengan tradisi adiluhung yang umumnya berlangsung di lingkungan tembok keraton. Oleh karena itu di dalam penggarapannya memungkinkan juga diperkaya dengan warna tari gaya Surakarta dan Yogyakarta sebagai panutan kerabat Kadipaten Banyumas kala itu.

Karya tari BEKSAN PAGER BUMI disajikan oleh 4 (empat) orang penari wanita remaja. Jumlah 4 (empat) menggambarkan empat arah mata angin: timur, barat, selatan, utara, yang merupakan simbol permohonan agar keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan kawasan Banyumas dapat terjadi di keempat arah mata angin tersebut. Selain itu keempat penari tersebut juga merupakan simbol empat nafsu manusia: amarah, aluamah, susiah dan mutmainah yang digambarkan dalam empat warna: merah, hitam, kuning dan putih.

B. Durasi Sajian
Durasi sajian karya tari BEKSAN PAGER BUMI disajikan dengan durasi waktu 7 (tujuh) menit.

C. Rias Busana
Rias karya tari BEKSAN PAGER BUMI adalah rias ayu model putri kraton. Untuk busana, penari mengenakan busana parekan dengan ciri masing-masing berwarna dasar merah, hitam, kuning dan putih sesuai dengan simbolisasi yang dimaksudkan di dalam karya tari ini.

D. Properti
Dalam sajian karya tari BEKSAN PAGER BUMI dibutuhkan beberapa macam properti, antara lain:
1. Kembang setaman secukupnya.
2. Bokor kencana sebanyak 4 (empat) buah.
3. Cagak (tempat) menaruh bokor dengan ukuran setinggi pusar sebanyak 4 (empat) buah.

Comments

Popular posts from this blog

MAKNA SIMBOLIK PADA PROPERTI BEGALAN

KEBUDAYAAN LOKAL BANYUMAS SEBAGAI KEKUATAN PARIWISATA

PRODUKSI BATIK BANYUMASAN